Tentang Hari Buruh Atau May Day

Saat itu, pada 1 Mei 1886 350.000 buruh mogok massal di beberapa kawasan di Amerika Serikat (AS). Mereka diorganisir oleh Federasi Buruh Amerika. Kaum pekerja menuntut perbaikan kesejahteraan dan jam kerja 8 jam sehari. Pada ketika itu, buruh dipaksa bekerja sampai 15 jam sehari.
Kemudian pada 3 Mei 1886, pemerintah mengirim sejumlah polisi untuk meredam mogok kerja di pabrik McCormick. Polisi menembaki para buruh yang melaksanakan agresi mogok. Empat orang tewas, puluhan luka-luka. Kalangan buruh pun murka dan mereka melaksanakan agresi pada 4 Mei di lapangan Haymart.
Aksi yang diikuti puluhan ribu buruh ini awalnya berjalan damai. Namun tiba-tiba sebuah bom meledak. Tidak diketahui siapa yang meledakkan bom. Seorang polisi tewas dan belasan terluka. Polisi membalas dengan menembaki para buruh.
Akibat bencana ini, tokoh buruh ditangkap dan diadili. Bahkan pimpinan buruh pun dijatuhi eksekusi gantung. Masyarakat murka atas hasil pengadilan tersebut. Mereka mendesak pemerintah untuk membebaskan para penggerak buruh yang ditahan. Aktivis buruh pun dibebaskan. Sejak ketika itulah diperingati sebagai Hari Buruh.
Di Indonesia sendiri, sehabis kurun Orde Baru berakhir, setiap tanggal 1 Mei sering dirayakan oleh buruh dengan demonstrasi di aneka macam kota.
Kemudian, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika itu memperlihatkan hadiah kepada kaum buruh. Pemerintah Indonesia menyebabkan Hari Buruh Internasional yang diperingati setiap 1 Mei sebagai hari libur nasional. Libur 1 Mei mulai berlaku 2014.
Selamat Hari Buruh!
Komentar
Posting Komentar